PONTIANAK (13 Juli): Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Syarief Abdullah Alkadrie mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Kalimantan Barat (Kalbar). Salah satu yang menjadi sorotan ialah pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing, di Mempawah Kalbar.
Menurut dia, keberadaan pelabuhan internasional tersebut sangat strategis bagi Kalbar. Syarief menekankan, agar PT Pelindo mempercepat pembangunan tangki timbun yang masih dalam proses. Harapannya, nantinya proses pengiriman CPO (Crude Palm Oil) sudah dapat dimulai dari Pelabuhan Kijing
“Pelabuhan Kijing sangat strategis, kita suatu saat bisa menggantikan Singapura. Ini menjadi harapan kita, karena berada di titik silang dekat dengan pelayaran luar,” ujar Syarief dalam Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Kantor Gubernur Kalbar, di Pontianak, Selasa (12/7).
Selain Pelabuhan Internasional Kijing, Syarief juga menyoroti pembangunan Jembatan Kapuas Tiga yang sekarang sudah proses DED (Detailed Engineering Design) atau gambar kerja yang mencakup rencana teknis, arsitektur, struktur, mekanikal, elektrikal dan tata lingkungan sebelum memulai tahapan konstruksi.
“Kita harapkan mudah-mudahan pada periode akan datang secara fisik sudah terbangun. Atau pada saat ini ada dana pinjaman yang bisa memungkinkan untuk mempercepat pembangunan itu,” ujar Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu.
Legislator NasDem dari Dapil Kalbar I (Sambas, Bengkayang, Kota Singkawang, Landak, Kayong Utara, Ketapang, Kota Pontianak, Mempawah, dan Kubu Raya) itu juga mendorong Pemerintah Pusat agar mempercepat realisasi Tol Pontianak-Kijing. Saat ini, lebar badan jalan yang ada masih kecil untuk menunjang mobilitas kendaraan dari dan menuju Pelabuhan Kijing.
“Kita lihat jalannya kecil sehingga dengan operasional pelabuhan akan menjadi persoalan baru. Kita harapkan Pemerintah Pusat cepat memperluas akses jalan ini,” tukasnya.