Pontianak – Warga negara Republik Indonesia di mana pun dia berada pasti tahu dengan makna kata amin. Dia diletakkan pada setiap doa dan harapan. Misalnya, “Semoga Indonesia menjadi negara aman-sentosa, adil-makmur dan sejahtera,” maka disambut pendengar dengan kata Amin.
Begitupula kalau penceramah atau pengkhutbah berujar, “Semoga bapak-ibu, hadirin-hadirat sekalian dipanjangkan umur, dimurahkan rizki, hutang segera lunas, dan yang jomblo cepat dapat jodoh…..” disambut amin hadirin seraya senyum berharap terkabulkan.
Amin berarti benar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti terimalah, kabulkanlah.
Hal itulah yang diuraikan Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, daerah pemilihan 1 Kalimantan Barat, H. Syarief Abdullah Alkadrie, SH, MH di hadapan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Pontianak, Selasa, 17 Oktober 2023.
“Kalau kita umat Islam, membaca ummul kitab, Alfatihah selalu disambut dengan kata Amin.” Bayangkan berapa jumlah umat Islam Indonesia yang “Amin” jutaan banyaknya. Secara Matematika bisa dijumlahkan 70 persen penduduk muslim dari 270 juta jiwa penduduk. Semuanya tahu “Amin” itu.
“Anda Amin ndak?” tanya pria yang langganan mendapat amanah sebagai wakil rakyat di setiap kontestasi pemilu karena aspiratif-menepati janji-janji politik waktu kampanye, bahkan digelari sebagai Bapak Inspirator Bedah Rumah. “Amin,” kata hadirin.“Syukurlah. Saya Amin dan Anda Amin. Kita sama-sama Amin,” pungkasnya disambut applaus hadirin.
Hadirin bertepuk tangan karena mengetahui makna Amin dalam konteks pembicaraan terakhir “Saya Amin-Anda Amin” adalah tagline pasangan Capres 2024 Anies Baswedan-Cak Imin yang diusung koalisi NasDem-PKS dan PKB.“Jangan gara-gara tak mendukung Amin, lalu setelah Alfatiha haram menjawab dengan kata amin lalu diganti dengan kata na’am yang juga berarti luluskanlah, kabulkanlah,”
kata sosok Ketua DPW NasDem Kalbar ini juga seraya senyum.Amin dan Na’am semakna, tapi tentu saja berbeda. Amin ndak nih? Amin lah yah